Manfaat Makan Jangkrik Mentah

Manfaat Makan Jangkrik Mentah

Bermanfaat untuk kesehatan usus

Dilansir WebMD, makan jangkrik dapat membantu meningkatkan bakteri alami di usus (mikrobioma) dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Dalam sebuah uji coba berskala kecil, tim peneliti memberikan 20 sukarelawan diet serangga untuk sarapan selama dua minggu. Mereka diberikan bentuk jangkrik yang lebih bisa ditoleransi, yaitu dalam bentuk bubuk, yang kemudian dijadikan menjadi muffin atau shake, selama dua minggu.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports tahun 2018 tersebut, Bifidobacterium animalis, strain bakteri usus yang menguntungkan, meningkat sebesar 5,7 kali.

Pada waktu yang bersamaan, tumor necrosis factor alpha (TNF-α), yang dikaitkan dengan kondisi peradangan usus, ditemukan berkurang pada orang yang mengonsumsi bubuk jangkrik dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi makanan kontrol.

Temuan ini mengindikasikan bahwa makan jangkrik dapat mendatangkan manfaat pada kesehatan usus. Namun, studi tersebut terbatas dan masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk memahami bagaimana makan jangkrik dapat memengaruhi kesehatan usus.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Baca Juga: Studi: Konsumsi Prebiotik Tak Ada Faedahnya untuk Vagina

Mengutip HuffPost, industri peternakan adalah salah satu penyumbang terbesar pemanasan global. Menurut Water Foot Print, sapi menggunakan 15.400 liter air untuk satu kilogram daging sapi. Itu diperkirakan merupakan sebagian besar dari air yang dibutuhkan untuk menanam tanaman untuk sapi.

Pertanian saat ini ini menyumbang 38,6 persen dari lahan yang dimodifikasi manusia. Itu tidak berkelanjutan karena populasi manusia terus tumbuh.

Jangkrik dan serangga lainnya merupakan alternatif protein hewani dan bisa menjadi cara berkelanjutan untuk mengurangi efek pemanasan global. Serangga memiliki jejak ekologis yang kecil karena mereka mengeluarkan lebih sedikit gas rumah kaca, membutuhkan sedikit air, dan lebih sedikit pakan per pon daripada protein hewani lainnya.

Mengelola Jangkrik Menjadi Makanan

Berikut beberapa ide untuk mengolah daging jangkrik menjadi makanan yang enak namun kaya manfaat.

Biskuit stik keju yang gurih dari daging jangkrik. Jangkrik yang digunakan adalah jangkrik yang berumur 20 hari dengan maksud supaya tidak ada sayapnya. Sayap jangkrik tidak mudah dicerna oleh tubuh, sehingga sebaiknya dibuang apabila jangkrik yang akan diolah telah bersayap.

Pertama-tama, jangkrik disiram dengan air panas untuk mengeluarkan kotorannya dan kemudian direbus selama 15 menit. Jangkrik tersebut kemudian dicuci berulang kali sampai bersih dari lendir berwarna hijau. Jangkrik yang telah bersih kemudian dihaluskan dan dicampurkan ke dalam adonan cheese stick yang terdiri dari mentega telur, dan terigu yang telah diadon hingga merata. Adonan yang telah tercampur merata, kemudian dicetak dan digoreng sehingga jadilah Cheese Stick Cheekrik.

Rempeyek jangkrik dibuat dengan menggunakan bahan baku rempeyek pada umumnya. Hanya saja jika biasanya kita menggunakan udang, kacang, atau teri sebagai tambahan rempeyek, maka itu semua dapat diganti dengan daging jangkrik yang telah dikeringkan. Rempeyek jangkrik telah banyak dijual dan bahkan telah sampai ke Istana, lho.

Nah, kalau mau mengkonsumsi daging jangkrik sebagai lauk, kita dapat mencoba nasi goreng jangkrik. Jika biasanya nasi goreng dicampurkan dengan telur, ayam, daging, atau udang, coba ganti dengan daging jangkrik. Nasi goreng pun akan terasa lebih nikmat, gurih, dan bermanfaat. Bahkan menu ini telah ada di  restoran-restoran lho, khususnya di Surabaya.

Adakah risiko makan jangkrik buat kesehatan?

Meskipun jangkrik menawarkan sejumlah potensi manfaat kesehatan, tetapi banyak orang, khususnya di negara-negara Barat, tetap skeptis terhadap produk makanan berbasis jangkrik karena masalah keamanan. Padahal serangga telah aman digunakan sebagai makanan selama ribuan tahun dan umum dikonsumsi di banyak bagian dunia.

Penelitian terbatas menunjukkan bahwa konsumsi produk jangkrik, seperti bubuk protein jangkrik, aman dan tidak menimbulkan efek kesehatan yang merugikan pada orang sehat. Akan tetapi, mengonsumsi serangga mungkin disertai beberapa masalah keamanan lainnya.

Sebagai contoh, penelitian dalam jurnal Molecular Nutrition & Food Research tahun 2018 menunjukkan bahwa orang yang alergi terhadap kerang atau tungau debu juga bisa mengalami reaksi alergi saat makan serangga. Namun, terdapat kekurangan penelitian dalam bidang ini dan para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak penelitian untuk sepenuhnya memahami potensi reaksi alergi yang terkait dengan memakan serangga.

Beberapa peneliti mengingatkan bahwa serangga seperti jangkrik dapat bertindak sebagai pembawa patogen yang dapat menginfeksi manusia dan hewan. Studi tahun 2019 menganalisis sampel serangga dari 300 peternakan serangga rumah tangga dan toko hewan peliharaan di Eropa Tengah, termasuk 75 peternakan jangkrik.

Studi tersebut menemukan parasit pada lebih dari 81 persen peternakan serangga. Dalam 30 persen dari kasus tersebut, para peneliti menemukan parasit yang berpotensi menyebabkan penyakit pada manusia.

Hal tersebut tidak berarti makan serangga berbahaya. Ini hanya menunjukkan bahwa, seperti ternak, makan serangga berpotensi menyebabkan sakit. Oleh karena itu, peternakan serangga harus menerapkan pedoman keamanan yang ketat jika mereka memproduksi jangkrik untuk makanan.

Secara keseluruhan, perlu studi yang lebih banyak untuk lebih memahami potensi risiko memakan serangga seperti jangkrik.

Jangkrik sangat bergizi dan terjangkau ini membuatnya banyak dikonsumsi di beberapa wilayah di dunia. Jangkrik adalah sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang baik dan dapat bermanfaat bagi kesehatan.

Namun, makan serangga dapat menimbulkan risiko kesehatan potensial, seperti reaksi alergi dan kontaminasi patogen. Karenanya, belilah produk dari sumber tepercaya.

Baca Juga: Studi: Konsumsi Tinggi Protein Jaga Otot Tubuh saat Diet

SKOR.id - Jangkrik adalah salah satu dari banyak serangga yang dimakan di seluruh dunia. Meskipun ada beberapa pengecualian, sebagian besar jangkrik aman untuk dikonsumsi manusia dan hewan.

Nilai gizi jangkrik tidak dipelajari dengan baik, tetapi para ahli membandingkannya dengan belalang yang kaya protein.

Serangga ini mungkin tidak cocok untuk semua orang, tetapi jangkrik patut dicoba sekali, dengan catatan tidak memiliki alergi kerang.

Apakah Jangkrik Sehat untuk Dimakan?

Jangkrik adalah sumber nutrisi yang sehat. Ada sedikit penelitian tentang jumlah nutrisi yang tepat dalam jangkrik, tetapi mereka sangat tinggi protein dan rendah lemak.

Secara umum, serangga juga merupakan sumber serat dan mineral yang fantastis.

Para ahli merekomendasikan makan jangkrik ketika mereka baru saja berganti kulit. Mereka disebut teneral pada tahap ini. Teneralnya lembut dan berwarna putih.

Mereka belum menumbuhkan kerangka luar yang keras dan gelap seperti yang dimiliki orang dewasa.

Ini berarti teneral adalah pilihan yang paling enak dan paling empuk saat makan jangkrik. Namun, Anda harus bergerak cepat untuk menangkap teneral karena mereka dengan cepat bertransisi menjadi dewasa.

Ini tidak berarti bahwa Anda tidak boleh makan jangkrik dewasa.

Kitin dalam eksoskeleton dewasa dapat baik untuk kesehatan pencernaan dan juga hewan peliharaan, tetapi Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan bahwa makan terlalu banyak eksoskeleton dewasa dapat menyebabkan iritasi atau bahkan bahaya tersedak.

Ada juga kemungkinan lebih besar bahwa jangkrik dewasa akan memiliki infeksi jamur dibandingkan dengan teneral.

Jamur tertentu bisa jadi tidak enak atau berbahaya untuk dikonsumsi. Periksa tubuh setiap orang dewasa untuk tanda-tanda jamur yang tumbuh sebelum Anda memakannya.

Cara Memasak Jangkrik

Memasak jangkrik cukup sederhana. Anda tidak perlu mengupasnya dan dapat menggunakannya dengan cara yang sama seperti Anda menggunakan udang.

Beberapa orang mengatakan bahwa teneral memiliki rasa hijau dan pedas, tetapi yang lain mengatakan mereka tidak memiliki banyak rasa sama sekali. Ini berarti Anda bisa membumbuinya dengan bumbu atau saus apa pun yang Anda suka.

Masakan Asia dan Afrika cenderung menggunakan lebih banyak serangga daripada budaya lain.

Ada banyak pilihan cara memasak serangga, seperti: ditumis, dibakar, dipanggang, dan digoreng.

Anda juga bisa memasaknya dalam sup, atau untuk topping taco.

Baca Juga Artikel Wellness Lainnya:

Deretan Cara untuk Menaikan Metabolisme Tubuh

Sour Cream, Krim Asam yang Mengandung Manfaat Kesehatan

Belanja di App banyak untungnya:

Familiar dengan nama ikan pangasius? Ikan yang sering disebut dengan ikan patin ini masih sekeluarga dengan ikan lele sebagai ikan berkumis (Siluriformes) lho! Namun, banyak juga yang menyebutnya dengan ikan dori. Padahal sebutan dori ini berasal dari Vietnam. Ikan ini memiliki rasa yang gurih dan daging yang lembut. Bahkan durinya pun dapat dijadikan sebagai kaldu masakan. Di balik rasanya yang enak, ikan ini juga memiliki banyak kandungan gizi untuk tubuh. Apa saja sih, manfaat makan ikan pangisius?

Meski ada beberapa orang menganggap ikan pangasius atau ikan patin memiliki tekstur yang sedikit berlemak, namun bukan artinya ikan ini sedikit kandungan nutrisi. Faktanya, ikan ini memiliki kandungan lemak lebih rendah dibandingkan jenis ikan. Kadungan asam lemak esensial DHA adalah sekitar 4,74

dan EPA adalah sekitar 0,31%. Jenis asam lemak omega-3 pada ikan pangasius hampir sama dengan kandungan ikan salmon dan tuna.  Kandungan lemak dalam ikan ini total seluruhnya berkisar 2,55% - 3,42%, untuk asam lemak tak jenuhnya di atas 50%. Lemak tak jenuh ini sangat baik sebagai cara pencegahan penyakit kardiovaskular. Tidak hanya itu, asam lemak sangat bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga bisa mencegah resiko penyakit jantung koroner.

Kandungan protein pada ikan pangasius juga cukup besar, yaitu sekitar 159 gram. Protein sangat penting bagi pertumbuhan sel-sel dalam tubuh dan menjaga tubuh tetap sehat. Bahkan kalau mengkonsumsi ikan pangasius berikut dengan tulangnya, misalnya jika dimasak presto, maka akan mendapatkan kalsium dan fosfor yang baik untuk tulang.

Ikan ini juga bisa sebagai sumber kalori, khususnya berguna saat puasa di bulan ramadan. Kandungannya membantu tubuh menjadi lebih berenergi, tidak mudah lemas dan selalu sehat walau memiliki aktivitas super padat. Rajin mengonsumsi ikan pangasius memang bermafaaat. Pilih ikan pangasius yang segar dan berkualitas seperti Frosh Pangasius Fillet.

BincangSyariah.Com – Saat ini, selain diternak, jangkrik termasuk hewan yang dikonsumsi. Banyak masyarakat yang mengkonsumsi jangkrik. Ini disebabkan karena jangkrik diyakini menambah stamina tubuh, menambah gairah seksual, serta mampu menunda menopause bagi wanita. Namun dalam Islam, bagaimana hukum makan jangkrik ini?

Dalam kitab-kitab fiqih, jangkrik disebut dengan jundub dan termasuk bagian hewan hasyarat atau hewan yang melata di bumi. Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum makan jangkrik dan semua jenis hewan hasyarat ini.

Menurut ulama Syafiiyah, hukum makan jangkrik dan semua jenis hewan hasyarat adalah haram. Hal ini selain menjijikkan atau khabaits, juga jangkrik termasuk hewan yang tidak layak dimakan oleh orang yang memiliki jiwa dan tabiat yang sehat.

Ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ berikut;

في مذاهب العلماء في حشرات الأرض كالحيات والعقارب والجعلان وبنات وردان والفأرة ونحوها : مذهبنا أنها حرام

Pendapat para ulama mengenai hewan bumi seperti ular, kalajengking, kumbang/serangga, tikus dan lain-lain. Menurut pendapat kami (ulama Syafiiyah) hukumnya adalah haram.

Dalam kitab Al-Iqna’ juga disebutkan sebagai berikut;

وَلَا تَحِلُّ الْحَشَرَاتُ وَهُوَ صِغَارُ دَوَابِّ الْأَرْضِ كَخُنْفُسَاءَ وَدُودٍ

Tidak halal hasyarat (hewan bumi) yaitu hewan-hewan kecil di bumi, seperti kumbang dan ulat atau cacing.

Dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, Syaikh Wahbah Al-Zuhaili menyebutkan sebagai berikut;

ويحرم أكل حشرات الأرض صغار دوابها كالعقرب والثعبان والفأرة والنمل والنحل

Haram makan hewan, yaitu binatang-binatang kecil bumi, seperti kalajengking, ular, tikus, semut, dan lebah.

Juga disebutkan oleh Ibnu Hazm dalam kitab Al-Muhalla berikut;

لا يحل أكل الحلزون البري ‏ولاشيء من الحشرات كلها كالوزغ والخنافس والنمل والنحل والذباب والدبر ‏والدود كله -طيارة وغير طيارة- والقمل والبراغيث والبق والبعوض وكل ما كان من ‏أنواعها

Tidak halal memakan siput darat, juga tidak halal memakan seseuatupun dari jenis hasyarat, seperti cicak (masuk juga tokek), kumbang, semut, lebah, lalat, cacing, kutu, nyamuk, dan yang sejenis dengan mereka.

Sementara menurut ulama Malikiyah, makan jangkrik hukumnya boleh dan halal dengan syarat harus disembelih dan dipastikan tidak membahayakan. Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Ma’rifah Al-Sunan wa Al-Atsar berikut;

وقال المالكية: يباح بالذكاة اكل خشاش الارض كعقرب وخنفساء وبنات وردان وجندب ونمل ودود وسوس

Ulama Malikiyah berkata: Boleh makan hewan bumi dengan syarat disembelih, seperti kalajengking, kumbang, jangkrik, semut, ulat, dan ngengat.

Jangkrik atau bahasa lainnya yaitu cricket merupakan serangga yang biasa menjadi pakan hewan lain. Namun, jangkrik juga bisa diolah dan dikonsumsi oleh manusia, salah satunya dalam bentuk tepung jangkrik. Meski anggapan tidak layak dikonsumsi oleh sebagian orang, tetapi masyarakat tradisional umumnya di Asia dan salah satunya Indonesia sudah mengenal tepung jangkrik terlebih dahulu.

Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah, memaparkan hasil data yang menunjukkan bahwa dari sekian banyak serangga, jangkrik memiliki ragam manfaat, di antaranya memiliki kandungan energi per 100 gram nya yang rendah dan tinggi protein,

“Tinggi protein biasanya digunakan untuk masa pemulihan, jika untuk orang normal biasa digunakan untuk pembentukan otot, gizi bagi ibu hamil dan pertumbuhan bagi anak. Kandungan energi yang rendah, tentunya jangkrik punya keunggulan untuk healthy diet, kaya akan vitamin dan mineral, protein, dan asam-asam lemak esensial,” jelasnya dalam Alinea Forum-Membedah Potensi Ekspor Tepung Jangkrik untuk Pangan, secara daring pada Senin (31/10).

Masih dari data yang sama, Hardinsyah menyampaikan bahwa tepung jangkrik memiliki kandungan protein dua kali lipat dibanding daging sapi, dada ayam, telur, dan ikan salmon. Bahkan, membandingkan kandungan protein yang ada di dalam telur, perlu memerlukan enam kali lipat agar bisa menyamakan kandungan protein yang ada di dalam tepung jangkrik. Tak hanya itu, bahkan jangkrik memiliki kandungan manfaat lain bagi tubuh manusia, jika dibanding dengan pangan yang biasa dikonsumsi,

“Selain protein, kandungan kalsium jangkrik lebih banyak dibanding susu, zat besi nya juga lebih banyak dibanding sayuran hijau. Seratnya juga lebih banyak, jadi dari protein hewani jarang sekali yang berserat, kemudian jangkrik mengandung omega 3, yang biasanya ditemukan pada ikan salmon dengan harga relatif mahal sekali,” ujarnya.

Meski demikian, umumnya kandungan protein yang ada pada serangga, salah satunya jangkrik bergantung pada siklus hidup. Apabila jangkrik dipanen sejak dewasa atau beranjak dewasa, justru kandungan proteinnya rendah, tetapi memiliki kandungan lemak yang banyak. Maka dari itu, kondisi jangkrik bergantung pada usia panennya untuk dibuat tepung jangkrik, sehingga pengelolaan dan komposisi tepung jangkrik memiliki standardisasi produk untuk dipasarkan dan regulasi.

Ada yang belum tahu atau belum pernah melihat jangkrik? Jangkrik memiliki bentuk seperti gambar di bawah ini. Jangkrik termasuk dalam kelas insecta dengan nama latin Gryllus sp dan bersifat hemimetabola dimana proses metamorfosisnya tidak sempurna. Mulut jangkrik bertipe pengunyah, memiliki 2 pasang sayap yang mana sayap depan lebih tebal dan dikenal sebagai tegumina, sedangkan sayap belakang lebih tipis seperti membran dan dilipat di bawah sayap depan.

Serangga ini dapat hidup di lingkungan kering maupun lingkungan yang basah, khususnya lingkungan yang berumput. Jangkrik termasuk hewan noktural dan dapat mengeluarkan bunyi yang merdu ketika teguminanya saling bersentuhan.

Jangkrik untuk makanan

Jangkrik pada awalnya dimanfaakan sebagai pakan burung baik diberikan secara utuh maupun dijadikan tepung terlebih dahulu. Namun di beberapa daerah, jangkrik tidak hanya dijadikans sebagai makanan burung tetapi juga dijadikan sebagai makanan yang enak dan bermanfaat. Contohnya, sate jangkrik, rempeyek jangkrik, nasi goreng jangkrik, kerupuk jangkrik, bahkan biskuit jangkrik.

Kandungan Daging Jangkrik

Komposisi daging jangkrik telah diteliti dan berdasarkan Penelitian & Pengetahuan (Litbang) ASTRIK (Asosiasi Peternak Jangkrik Indonesia) diperoleh bahwa jangkrik memiliki banyak manfaat.

Jangkrik mengandung 105.49 ppm hormon progesteron, 31.78 ppm testoteron, dan 259.535 ppm estrogen, serta dapat dijadikan sumber energi dengan energi yang dihasilkan sebesar 4.87 kalori/gram.

Protein yang terdapat pada jangkrik yang telah diolah menjadi tepung juga sangat tinggi yaitu 57.32%. Selain itu semua, jangkrik juga mengandung DHA9 asam amino yang diperlukan untuk proses pembentukan sel, glutation (GSH) yang berguna untuk antioksidan pada tubuh, DHA, ARA, Omega 3, dan Omega 6 yang baik untuk pertumbuhan kecerdasan otak anak-anak.

Beberapa manfaat daging jangkrik adalah sebagai berikut:

Daging jangkrik yang telah dikeringkan dan kemudian diolah menjadi tepung, dapat dicampurkan dengan bahan-bahan berupa ramuan alami sehingga akan menghasilkan produk yang mampu meningkatkan stamina dan kebugaran kita.

Protein yang terdapat dalam daging jangkrik jauh lebih banyak dari pada protein yang terdapat pada ayam, sapi, dan udang. Protein sangat penting untuk tubuh manusia sebagai enzim, meningkatkan pertahanan tubuh dan imunisasi tubuh, membantu pertumbuhan anak-anak, membentuk jaringan pada tubuh, dan mencegah penyakit kwashiorkor dan marasmus yang disebabkan oleh kekuragan protein.

Protein dan asam-asam amino yang terdapat pada jangkrik mampu mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah. Cocok untuk mencegah penyakit yang berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah seperti stroke.

Daging jangkrik mampu meningkatkan vitalitas baik pria maupun wanita. Selain itu, bagi wanita, daging jangkrik juga mampu menunda menopouse.

Protein yang ada pada daging jangkrik sangat baik untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Perkembangan otak anak pun dapat ditingkatkan dengan mengkonsumsi daging jangkrik.

Daging jangkrik dapat mencegah penuaan karena adanya protein collagen yang mampu mepertahankan elastisitas persendian tulang, sel kulit, kornea mata, dan mencegah penyakit katarak, sehingga kita bisa lebih awet muda.

Daging jangkrik mampu meningkatkan kekuatan suara burung berkicau dan mempercepat kemampuan burung untuk berkicau. Bagi indukan, daging jangkrik akan bermanfaat untuk mempercepat produktivitas telurnya.

Ikan hias yang diberi pakan jangkrik akan memiliki warna yang lebih tajam dan perkembangan tubuhnya jauh lebih cepat karena daging jangkrik mengandung kalsium dan mineral. Jenis ikan yang gemar menyantap jangkrik antara lain oscar, alligator gal, piranha, toman, arwana, louhan, dan lain-lain.

Jangkrik kaya akan protein

Alasan utama beberapa orang memanfaatkan jangkrik sebagai sumber makanan adalah karena serangga ini tinggi nutrisi, terutama protein. Ulasan ilmiah dalam jurnal Frontiers in Nutrition tahun 2020 menemukan bahwa sebagian besar jangkrik yang dapat dimakan memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada sumber protein hewani yang lebih umum, seperti kambing, ayam, dan babi.

Disebutkan juga kalau tubuh tubuh dapat mencerna proporsi protein dari jangkrik yang sedikit lebih rendah daripada dari telur, susu, atau daging sapi. Namun, itu juga menunjukkan bahwa tubuh mencerna protein jangkrik lebih baik daripada sumber protein nabati yang populer, seperti beras dan jagung.

Jangkrik memiliki eksoskeleton keras yang mengandung kitin, sejenis serat tidak larut yang sulit dicerna. Inilah sebabnya kecernaan protein jangkrik bervariasi. Ketika eksoskeleton dihilangkan, kecernaan protein dari jangkrik meningkat secara signifikan, menurut laporan dalam jurnal Food Science of Animal Resources tahun 2019.

Dilansir Healthline, beberapa studi menunjukkan bahwa bubuk protein jangkrik mengandung sekitar 65,5 persen protein dan jangkrik dewasa mengandung 13,2–20,3 gram protein per 100 gram porsi.

Menariknya, beberapa spesies jangkrik merupakan sumber protein lengkap, yang artinya mengandung sembilan asam amino esensial dalam proporsi ideal. Spesies lainnya adalah sumber protein yang tidak lengkap karena kadar asam amino yang rendah seperti triptofan dan lisin.

Daging Jangkrik, Halal Atau Tidak ?

Manfaat daging jangkrik terbukti tidak hanya sedikit saja sehingga patut nih kita coba untuk konsumsi. “Halal tidak sih?”, pertanyaan itu pasti muncul ketika kita akan mengkonsumsinya. Daging jangkrik halal untuk kita konsumsi dan telah terdaftar serta mendapat sertifikat kesehatan dari MUI, jadi daging jangkrik aman untuk di konsumsi.

Kebanyakan masyarakat di Indonesia masih merasa aneh untuk mengkonsumsi daging jangkrik karena melihat bentuknya yang berbeda dari daging yang biasa dikonsumsi dan mengingat awalnya jangkrik hanya dikonsumsi oleh ikan hias, burung, maupun ayam. Sebenarnya, daging jangkrik enak jika telah diolah menjadi makan yang umum kita konsumsi. Jangkrik yang akan diolah terlebih dahulu digongseng (digoreng tanpa menggunakan minyak) supaya lebih gurih. Jangkrik kering pun kemudian dapat diolah, misalnya dijadikan sebagai rempeyek, sate, biskuit, maupun campuran dalam nasi goreng atau olahan lainnya.

Sumber vitamin, meneral, dan serat yang baik

Jangkrik juga mengandung nutrisi lainnya termasuk lemak, kalsium, kalium, zink, magnesium, tembaga, folat, biotin, asam pantotenat, dan zat besi.

Studi dalam jurnal European Journal of Clinical Nutrition tahun 2016 menemukan bahwa kandungan zat besi jangkrik 180 persen lebih tinggi daripada daging sapi. Selain itu, kandungan kalsium dan vitamin B2 (riboflavin) juga lebih tinggi dibanding produk daging lain seperti ayam, babi, dan sapi.

Tak berhenti sampai di situ, jangkrik juga tinggi serat, nutrisi yang tidak dimiliki oleh sumber protein hewani lainnya. Studi dalam jurnal Frontiers in Nutrition tahun 2020 menunjukkan bahwa kandungan serat dalam jangkrik bisa mencapai 13,4 persen dalam porsi 100 gram.

Jangkrik juga menyediakan lemak, sebagian besar dalam bentuk asam lemak tak jenuh ganda. Penelitian telah mengaitkan ini dengan manfaat kesehatan, termasuk perbaikan pada faktor risiko penyakit jantung.

Makan serangga merupakan praktik umum yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Jangkrik adalah salah satu serangga yang paling umum dikonsumsi. Mungkin tak banyak yang tahu kalau jangkrik kaya akan nutrisi, salah satunya protein.

Beberapa olahan jangkrik, misalnya jangkrik goreng, bubuk protein, dan protein bar tersedia di beberapa wilayah dunia. Apa saja manfaat makan jangkrik buat kesehatan? Simak terus sampai habis, ya!

Jangkrik dapat membantu memberi makan pada populasi yang terus bertambah

Populasi dunia diperkirakan mencapai 9 miliar pada tahun 2050. Jangkrik dapat menambahkan sumber nutrisi yang murah dan efisien untuk pola makan yang mungkin kekurangan protein dan zat besi, sehingga membantu mengatasi kekurangan protein di negara-negara berkembang. Kandungan zat besinya yang tinggi dapat membantu mengurangi salah satu penyakit gizi paling umum di dunia, yaitu anemia defisiensi besi.

Bukan hanya sumber nutrisi, jangkrik juga bisa memberikan mata pencaharian bagi sekelompok penduduk di negara-negara berkembang. Peternakan serangga bisa berskala kecil, sangat produktif, dan relatif murah.